Awal Dari Sebuah Pengabdian Kepada Masyarakat –>> KKN Unsoed 2013

DSCN9907

Tim KKN Unsoed 2013 Desa Pedasong Kec.Adipala Kab. Cilacap

Bekerja dengan Cinta, itulah awal dari sebuah slogan untuk bergerak dari sebuah cita-cita organisasi yang selalu terpatri dalam setiap langkah aktifitas. Terinspirasi dari sebuah slogan, ketika amanat pengabdian kepada masyarkat itu datang, tak sia-sia, karena saya pun tahu” kesempatan ini tidak datang 2x dalam seumur hidup dalam menjalani sebuah aktifitas akademik. totalitas tanpa batas,Bekerja untuk kepentingan masyarakat dalam sebuah tim yang baru. berusaha masuk dari segi batas ketidaktahuan menjadi sebuah tim yang solid. kesempatan datang Selama tiga puluh lima hari 17 Januari- 21 Februari 2013. mengabdikan diri di berbagai tempat, 1.760 Mahasiswa UNSOED tersebar di Kabupaten Purbalingga, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Banjarnegara dan Brebes serta di Daerah Perbatasan Merauke.

Selama tiga puluh lima hari berkiprah dalam Kuliah Kerja Nyata Pos pemberdayaan Keluarga (KKN -Posdaya ). mahasiswa dituntut untuk menuntaskan berbagai program dalam bidang kelembagaan, pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan baik fisik maupun non fisik.  Taman bacaan, posdaya baru, PAUD, berbagai jenis kerajinan, makanan, pemanfaatan halaman, posyandu adalah beberapa dari banyak karya pemberdayaan masyarakat. dibuat mahasiswa UNSOED selama tiga puluh lima hari. Ditempat saya mengabdi sebuah kabupaten yang sedang taraf bergerak menuju pembangunan Cilacap, dengan slogannya yang khas Cilacap Bercahaya Punya, disebuah Desa namanya sangat asing, dan jauh lebih kecil skalanya, baik dari segi batas wilayah Desa dan jumlah penduduk, dan tidak adanya potensi yang yang dapat dikembangkan menjadi sumber pendapatan desa. Desa Pedasong itulah namanya berada.

Indonesia sudah mengalami perubahan dengan adanya pengaruh yang kuat dari tekanan globalisasi terhadap lapisan masyarakat ekonomi, maka perlu adanya perubahan paradigma dari pembangunan masyarakat menjadi paradigma pemberdayaan masyarakat (community empowerment). Begitu pula dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai otonomi daerah berdasar UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dimana pemerintahan daerah berhak untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan yang diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peranserta masyarakat, serta meningkatkan daya saing daerah dengan tetap memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, dan keadilan maka pemberdayaan masyarakat termasuk masyarakat pedesaan harus lebih ditingkatkan baik sumber daya alam yang ada maupun sumber daya manusia sebagai subjek dan objek pembangunan.

Pembangunan adalah hal mutlak yang harus dilaksanakan oleh seluruh bangsa di dunia, termasuk di Indonesia. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja melainkan juga oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan di Indonesia ditujukan kepada semua bidang. Pembangunan menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat dan tidak lepas dari peran serta berbagai pihak, yaitu instansi pemerintah, swasta, masyarakat maupun perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga ilmiah. Salah satu bidang pembangunan yang menjadi perhatian penting adalah bidang kesehatan dan ekonomi. Dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai otonomi daerah, maka pemberdayaan masyarakat desa harus lebih ditingkatkan baik sumber daya alam yang ada maupun sumber daya manusia sebagai subjek dan objek pembangunan.

Melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) diharapkan dapat menimbulkan empati dan kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan masyarakat ekonomi lemah dan mampu memberdayakan serta mendorong masyarakat melalui POSDAYA untuk mampu menolong diri mereka sendiri, karena segala permasalahan yang ada adalah tanggung jawab semua lapisan masyarakat baik pemerintah maupun swasta, serta perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga ilmiah. Dengan adanya KKN POSDAYA diharapkan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi (take and give), saling asah, asih dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat, untuk menggerakkan masyarakat dalam pembangunan melalui berbagai kegiatan yang dapat melibatkan, mengikutsertakan dan menumbuhkan rasa memiliki pada masyarakat terhadap pembangunan. Konsekuensinya, keterlibatan kedua belah pihak dalam setiap kegiatan mutlak diperlukan. Keterlibatan itu dimulai dari sejak perencanaan program, kegiatan lapangan, pelaksanaan dan pengusahaan pendanaannya secara bersama-sama. Program-program kegiatan mahasiswa KKN POSDAYA yang direncanakan berdasarkan pada permasalahan dan kebutuhan riil masyarakat di lapangan, dapat dilaksanakan sesuai dengan daya dukung sumber daya yang tersedia di lapangan dan memberikan manfaat bagi masyarakat POSDAYA baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

AlvianProgram KKN POSDAYA dilaksanakan untuk melestarikan dan mengembangkan lingkungan fisik dan sosial untuk kepentingan masyarakat. Ini sesuai dengan program POSDAYA yaitu dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat (from people, by people and for people). Mahasiswa KKN POSDAYA diharapkan mampu mengidentifikasi permasalahan yang ada di masyarakat dan mencoba mencari penyelesaiannya (problem solving) sesuai dengan sumber daya yang dimiliki masyarakat. Dengan harapan nantinya masyarakat POSDAYA mampu berswadaya, berswakelola, dan berswadana dalam pembangunan.

A.      Kondisi Umum Desa Pedasong

    1. Keadaan Geografis

Desa Pedasong secara administratif terletak di Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. Luas wilayahnya terdiri dari tanah kering pekarangan dan bangunan emplasemen seluas 188,085 Ha. Adapun batas-batas wilayah Desa Pedasong, yaitu sebelah utara berbatasan dengan Desa Adireja, sebelah selatan berbatasan  dengan Desa Glempang Pasir, sebelah barat berbatasan dengan Desa Karang Benda, dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Jati.

Desa Pedasong terdiri dari 4 Rukun Warga (RW) dan 11 Rukun Tetangga (RT). Desa Pedasong memiliki 3 posyandu yang terletak di RW I, II, & III, Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) itu sendiri sudah bisa melayani Pemberian Makanan Tambahan (PMT), penimbangan bagi Balita, pemeriksaan ibu hamil, penimbangan bagi Lansia dan menyediakan tenaga medis untuk warga yang akan melahirkan (Bidan Desa). Posyandu tersebut juga melayani pemeriksaan kesehatan anak, yang mana ditunjang dengan pelayanan MTBS yaitu Masalah Tentang Balita Sakit yang harus ditangani lebih serius atau dengan penuh ketelitian dengan cara wawancara atau berkomunikasi langsung dengan orang tua balita, dari pembicaraan tersebut akan dicatat dan dipecahkan solusinya serta pengobatannya. Posyandu juga melayani imunisasi bagi bayi dan melayani kesehatan atau pemeriksaan umum untuk masyarakat, melaksanakan penjaringan kesehatan anak sekolah baik PAUD maupun SD. Posyandu juga melaksanakan penyuluhan-penyuluhan di masyarakat dan juga melakukan survei untuk mengetahui ada tidaknya balita gizi buruk atau lingkungan yang tidak sehat. Selain kinerja-kinerja di atas, kinerja Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) juga melaksanakan kegiatan bulanan seperti imunisasi dan pertemuan kader yang dilaksanakan satu bulan sekali yang setiap pertemuan membahas tentang perkembangan posyandu.

Desa Pedasong berada di dataran rendah dengan suhu normal. Desa Pedasong sebagian tanahnya adalah tanah kering. Iklim di Desa Pedasong termasuk beriklim tropis dengan curah hujan sedang.

  1. Sarana Umum
  2. Tempat Pendidikan

1)      PAUD                         : 1 buah

2)      SD NEGERI               : 2 buah

  1. Sarana kesehatan

1)   Posyandu                     : 3 buah

  1. Tempat Ibadah

1)    Masjid                         : 1 bangunan

2)    Mushola                      : 6 bangunan

  1. Sarana Kepemerintahan
    1. Balai desa                    : 1 bangunan tetap
    2. Kantor desa                 : 1 bangunan tetap
  1. Penduduk
  • Jumlah Penduduk :

–       Laki-laki                         : 881 orang

–       Perempuan                     : 891 orang

  • Jumlah Kepala Keluarga: 430 KK

Tabel 1.1. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur

  1. Kelompok Umur

No

Kelompok Umur (tahun)

Jumlah (Jiwa)

0 – 4

191

1

05 – 09

180

2

10 – 14

175

3

15 – 24

204

4

25 – 34

207

5

35 – 44

197

6

45 – 54

210

7

55- 64

214

8

65 +

Jumlah

1.772

Sumber: Daftar Isian Potensi Desa

Tabel 1.2. Distribusi Penduduk Desa Pedasong Menurut Tingkat Pendidikan

No

Pendidikan

Jumlah (Jiwa)

1

Belum sekolah

2

Tidak sekolah

3

Tidak tamat SD

4

SD/Sederajat

225

5

SLTP/Sederajat

95

6

SLTA/Sederajat

70

7

Perguruan Tinggi

11

Jumlah

401

Sumber: Daftar Isian Potensi Desa

  1. Keadaan Perekonomian

Mata pencaharian sebagian besar keluarga  di Desa Pedasong adalah sebagai petani, buruh industri, PNS, pedagang, dan lain sebagainya.

Tabel 1.3. Komposisi Penduduk Desa Pedasong Menurut Mata Pencaharian

No

Mata Pencaharian

Jumlah (Jiwa)

1

Petani Sendiri

244

2

Buruh tani

27

3

Pengusaha Industri

4

Buruh Industri

7

5

Buruh Bangunan

6

Pedagang

2

7

Nelayan

8

Pengangkutan

9

Pegawai Negeri/TNI/Polri

1

10

Pensiunan

11

Lain-lain

Jumlah

287

Sumber: Monografi Desa Pedasong 2012

  1. Potensi Desa

Penduduk Desa Pedasong mempunyai pekerjaan beragam. Mata pencaharian warga Desa Pedasong sebagian besar sebagai petani menduduki urutan teratas, sedangkan lainnya bermata pencaharian/pekerjaan sebagai buruh industri, pedagang, pegawai negeri serta bergerak di bidang jasa. Desa Pedasong Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap memiliki sumber daya yang cukup representatif untuk dikembangkan, antara lain:

  • Sumber Daya Manusia

Secara umum sumber daya manusia di Desa Pedasong cukup baik, akan tetapi ada sebagian kecil warga masyarakat yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan dan belum meratanya pendidikan pada semua lapisan masyarakat serta kurangnya kesadaran lingkungan.

  • Bidang Kesehatan

Memiliki potensi sarana kesehatan 3 buah posyandu. Untuk tenaga kesehatan terdapat 1 orang bidan desa.

  • Sumber Daya Alam

Desa Pedasong memiliki sumber daya alam yang cukup baik, yaitu Tanaman Nipah yang merupakan bahan dasar pembuatan gula merah. Apabila sumber daya ini dapat dimanfaatkan dengan baik, maka perekonomian masyarakat Desa Pedasong dapat meningkat.

  1. Profil Posdaya Mawar Biru Desa Pedasong

Desa Pedasong memiliki luas wilayah 188,085 Ha, dengan jumlah RT sebanyak 11 dan jumlah penduduk 430 KK atau 1.772 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 881 jiwa dan perempuan 891 jiwa. Diantara jumlah itu terdapat lansia yang berjumlah 214 orang, yang dimana mengikuti kegiatan posyandu lansia, dan jumlah balita sebanyak 191 anak dan yang mengikuti kegiatan posyandu.

Posdaya di Desa Pedasong diberi nama Mawar Biru yang tidak jauh berbeda dengan Posdaya-posdaya yang lainnya yang mana di dalamnya terdapat empat pilar yaitu bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan dan lingkungan. Posdaya di Desa Pedasong ini baru terbentuk pada tahun 2013 tepatnya pada 6 Februari 2013 yang mana pada saat ini baru masuk ke tahapan Posdaya Pemula. Adapun struktur kepengurusan di Posdaya Mawar Biru Desa Pedasong  adalah sebagai berikut :

–          Pelindung & Penanggung Jawab :

Kepala Desa Pedasong

–          Penasehat                   : 1. Suswanto

2. Mulyanto

–          Ketua                            : Partinah

–          Sekretaris                   : Janisem

–          Bendahara                 : Susminah

Koordinator Bidang :

  • Pendidikan                : Sudarwati
  • Kesehatan                  : Retno Titisari
  • Ekonomi                    : Maisroh
  • Lingkungan               : Salikun

Pemanfaatan Sampah menjadi Barang Bernilai Ekonomis

DSCN8559

Ekonomi menjadi salah satu pilar dalam Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya), yaitu program yang dibawa oleh mahasiswa Unsoed dalam Kuliah Kerja Nyata periode ini (Januari-Februari 2013). Salah satu program yang dibuat oleh kawan-kawan mahasiswa KKN di Desa Pedasong, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap adalah Pemanfaatan sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis dan pemberian motivasi kewirausaahan dari kerajinan tangan.

DSCN8616
Dengan sasaran Ibu-Ibu PKK, Kegiataan yang dilaksanakan diBalai Desa Pedasong ini berjalan dengan lancar dan antusiasme dari ibu-ibu. Dengan Pengajaran dari LKP Bu Nandang dan para mahasiswa dalam memberikan materi pentingnya pendidikan Lingkungan yang bisa dimanfaatkan menjadi Barang ekonomis dan motivasi kewirausahaan.
DSCN8613DSCN8587DSCN8609
Pemanfaatan Barang-barang seperti koran bekas, sedotan putih bekas, selang, kain bekas, tutup botol bekas (Kecap, Minuman Botol Berkarbonasi, teh botol), bungkus kopi menjadi berbagai macam kerajinan tangan. program berkelanjutan pun ditanamkan oleh mahasiswa KKN didesa Pedasong, Kecamatan Adipala untuk terus menekuni sebuah kerajinan tangan yang mereka buat menjadi Industri Rumah Tangga dengan Modal yang kecil.
Proficiat KKN POSDAYA UNSOED 2013! Maju Terus Pantang Menyerah! (alfian 366/TJ)