Seandainya Saya menjadi CEO Grup Bakrie

Seandainya Saya menjadi CEO Grup Bakrie

 

Grup Bakrie sudah berdiri selama 70 tahun. Hmm, kalau untuk ukuran manusia maka usia tersebut sudah bisa dibilang uzur, namun hal tersebut berbeda jika kita berbicara tentang perusahaan., Sebelum saya berbicara ke poin yang ingin saya sampaikan, saya ingin bertanya dulu pada Anda sekalian ? Sebenarnya apa itu Grup Bakrie ? Kenapa saya kali ini ngomongin tentang dia ? Saya yakin nama Bakrie sudah pernah mampir di telinga Anda. Mungkin Anda sekalian tahunya kalau Bakrie itu pengusaha, pemiliki provider pulsa, pokoknya they are one of the richest people in Indonesia. Well, it’s not wrong at all, tapi itu bukanlah poin penting dari siapa itu bakrie.

“Grup Bakrie atau Bakrie & Brothers Group adalah perusahaan perdagangan Indonesia yang didirikan pada 1942 dan bergerak di banyak bidang seperti telekomunikasi, media, produksi pipa, bahan bangunan, komponen otomotif, dan investasi dalam pertambangan batu bara.”

Kesuksesan Grup Bakrie sekarang ini bukanlah diraih secara instan, melainkan butuh waktu dan perjuangan. Let’s look at his past to prove this sentencesTo win the future, we must learn from the past”. Semua berawal dari seorang pria bernama Achmad Bakrie, ayah kandung Aburizal Bakrie, yang memprakarsai bakrie grup ini. He wasn’t come from rich familiy, but he has enterpreneur spirit. Setelah menyelesaikan studinya di HIS, Achmad Bakrie bekerja selama 2 tahun di perusahaan dagang milik belanda bernama NV Van Gorkom. Di perusahaan inilah Ahcmad mulai mengetahui sistem kerja perusahaan dagang Modern.

Setelah Itu, Ahmad Bakrie melanjutkan pendidikanya di sekolah dagang Hendlesinstituut Schoevers. Setelah satu tahun menempuh pendidikan, pada tahun 1940, Achmad Bakrie mendirikan Bakrie & Brothers General Merchant and Commision Agent yang merupakan cikal bakal Bakrie Brothers group. Pada awalnya, perusahaan dagang ini hanya bergerak di bidang perdagangan Karet, Lada dan Kopi. Namun seiring berjalannya waktu, jaringan bisnis perusahaan ini makin meluas ke banyak bidang, seperti telekomunikasi, teknologi, pertambangan. Setelah wafat, Achmad bakrie wafat digantikan oleh anak sulungnya, Aburizal Bakrie.

logo Bakrie & Brothers

logo Bakrie & Brothers

See, semua kesuksesan didapat dengan perjuangan. Semangat, kerja keras, optimisme, pantang menyerah menjadi kunci-kunci kesuksesan perusahaan ini. Sekarang ini Bakrie & Brothers Groupdipimpin oleh Bobby Gafur Umar sebagai Presiden Direktur dan CEO. Bakrie Grup memiliki 7 bidang perusahaan dengan struktur sebagai berikut.

Struktur perusahaan Bakrie & Brtohers

Bumi Resources Bergerak di bidang energi melalui penambangan batubara. Produksi utama adalah batubara yang diekspor dan digunakan dalam negeri.
Bakrie Sumatera Plantations Bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet. Memproduksi karet alam, CPO, palm kernel oil dan bahan oleokimia
Bakrie Telecom Bergerak di bidang telekomunkasi. Merupakan pemilik provider esia
Energi Mega Persada Bergerak dibidang energi. Memproduksi minyak bumi dan gas alam.
Bakrieland Development Bergerak di bidang infrastruktur dengan membangun residence, jalan tol, hotel dan perumahan.
Bakrie Metal Industries Bergerak di bidang produksi metal seperti pipa
Bakrie Indo Infrastructure

“Sudah 70 tahun berkiprah di Indonesia dan Grup Bakrie masih terus berkembang.  Hal ini dibuktikan dengan catatan pendapatan sebesar Rp 16,19 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 132 miliar pada tahun 2011.”

 

Keuntungan ini sangat besar sekali bila dibandingkan dengan tahun 2010 yang merugi 7,64 Triliun (WHAT ???).  Kok bisa keadaan berbalik seperti ini ? Seperti dikutip dari perkataan CEO BNBR Bobby Gafur Umar di bakrie-brothers.com “Efek kuasi reorganisasi yang sukses kami lakukan sudah tergambar jelas pada Laporan Keuangan Perseroan 2011 ini. Kami bersyukur kuasi reorganisasi dapat dituntaskan dengan baik, sehingga memberikan nilai tambah kepada para investor. Kami juga dapat melangkah dan memulai bisnis dengan lebih mantap,”. Selain itu hal ini juga didukung oleh upaya keras jajaran Perseroan untuk membenahi operasional perusahaa dan membaiknya kinerja sektor perdagangan, jasa dan investasi.

Tahun

Laba Bersih (Miliar rupiah)

2007

223

2008

-16.465

2009

-1.735

2010

-6.998

2011

132

Well, biarlah laporan keuangan yang negatif itu menjadi pelajaran di masa lalu. Lalu if i were Bakrie Group CEO, what would i do now ? Sudah kaya, punya banyak perusahaan yang berkontribusi, apa lebih baik saya berleha-leha dirumah saja ? Margin laba yang positif bukanlah tujuan akhir karena visi perusahaan adalah

Menjadi perusahaan investasi terkemuka yang merepresentasikan perekonomian Indonesia.”

Untuk bisa mempresentasikan ekonomi Indonesia. So, What Would i do as Barkie Group CEO ? Untuk mengetahui apa yang harus saya perbuat sebagai CEO Grup Bakrie, pertama saya harus mengetahui apa yang sebenarnya kekuatan yang saya punya. CEO Grup Bakrie bukanlah superhero yang mempunyai kekuatan super, ia hanya manusia biasa seperti kita semua. So what’s my strength ? Mari kita bercermin bersama.

STRENGTH

1. Saya memiliki perusahaan yang bergerak di  bidang yang sangat strategis yaitu energi (Bumi Resourcess dan Energi Mega Persada), perkebunan (Bakrie Sumatra Plantations), telekomunikasi (Bakrie Telecom), dan Infrastruktur & Manufaktur (Bakrieland Development, Bakrie Metal Industries dan Bakrie Indo Infrastructure).

This is my real power, dimana perusahaan saya mempunyai pengaruh dan kontribusi besar di sektor vital bangsa. Sebagai CEO, saya harus bisa mengembangkan perusahaan ini agar makin sustainable.

  • Bumi resorces produsen batubara terbesar di Indonesia dimana Indonesia menjadi eksportir batubara terbesar kedua di dunia. Volume produksi batubara Bumi resources tahun 2010 sebesar 60,7 juta ton. (22 % total produksi batubara Indonesia).
  • Bakrie Sumatra Plantation: tahun 2010 memproduksi karet alam sebesar 29,987 ton, CPO (Crude Palm Oil) 255.132 ton, dan PK (Palm Kernel Oil) 59.164 ton yang telah diekspor ke mancanegara.Perkebunan PT Bakrie Sumatera Plantations

    Perkebunan PT Bakrie Sumatera Plantations

  • Bakrie telecom : Memiliki 13 juta pelanggan di akhir tahun 2010 (mengalami peningkatan 22,8% dibanding tahun 2009.)
  • Energi Mega Persada :  Produksi rata-rata minyak tahun 2010 sebesar 6.370 barrel/hari (Produksi Indonesia 986.000 bpd) dan produksi gas sebesar 42 juta kaki kubik/hari yang dijual 6 pembeli lokal (PT Pertamina, PT Pertamina Gas, PT Petrokimia Gresik, PT PLN, PT Riau Andalan Pulp & Paper dan PT Indogas) dan 2 pembeli luar negeri ( Well Pacific Energy Pte Ltd dan Petro Diamond Co Ltd).
  • Lokasi sumur penambangan minyak PT Energi Mega Persada

    Lokasi sumur penambangan minyak PT Energi Mega Persada

  • Bakrieland Development : Membangun infrastruktur Indonesia seperti Rasuna Epicentrum (Jakarta), Bakrie Toll Road (Cirebon), berbagai hotel dan residence di bogor, lampung, samarinda, bali, dll.
  • Bakrie Metal Industries : kapasitas produksi pipa untuk industri sampai 310.000 ton/tahun
  • Bakrie Indo Infrastruktur : menggarap proyek jalan tol Cimanggis-Cibitung sepanjang 31 km, jaringan pipa penyalur gas bumi sepanjang 200 kilometer di perairan Tambaklorok, dll.

“Sebagai CEO Grup Bakrie, saya memiliki perusahaan di berbagai bidang yang memiliki kontribusi nyata bagi bangsa”

2. Grup Bakrie memiliki hubungan baik dengan perusahaan-perusahaan, pemilik usaha, badan pemerintahan, investor, bank investasi, bank komersial dan lembaga keuangan lainnya.Bentuk Bakrie grup yang merupakan perseroan memiliki keunggulan yang sangat bernilai yaitu kepercayaan dan dukungan dari investor. Sebagai CEO, saya harus menjaga citra perusahaanagar tidak jelek di mata investor.

3. Grup Bakrie akan dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Program CSR langsung berefek ke masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan lima Perusahaan Kelompok Usaha Bakrie (KUB) juga memperoleh penghargaan pada ajang Indonesian CSR Awards 2011 atau ICA 2011. Tahun 2010, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (BSP) memperoleh anugerah sebagai perusahaan yang aktif dalam penerapan program Corporate Social Responsibility (CSR). Sebagai CEO, saya harusmeningkatkan program CSR-CSR ini sebagai timbal balik ke masyarakat.

4. Saya akan memiliki posisi kokoh di bidang politik. Lihat Aburizal Bakrie sebagai contoh. Beliau adalah ketua umum partal golkar tahun 2009-2014 dan dinobatkan calon presiden tahun 2014 dari partai golkar. Sebagai CEO, saya harus bisa menggunakan keuntungan politik ini dengan tepat dan bukan sebagai ajang ‘aji mumpung’ semata.

5. Grup Bakrie memiliki SDM berkualitas yang diperoleh melalui perencanaan SDM dan rekrutmen yang melewati penetapan standar kompetensi SDM. SDM akan dipantau kinerjanya dengan sistem penilaian KPI (Key perfromance indeks) dan BPC (Bakrie performance contract). Total karyawan Bakrie & Brothers mencapai 32.532 orang. Sebagai CEO, saya akan lebih seringmengadakan pelatihan-pelatihan bagi SDM yang hanya lulusan SMP atau SMA agar mereka bisa memaksimalkan potensi mereka.

“Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan kekuatan yang tidak dapat tergantikan karena tanpa SDM berkualitas sebuah perusahaan tidak akan bisa bergerak secara sustainable”

Perbandingan pendidikan SDM Bakrie & Brothers

Perbandingan pendidikan SDM Bakrie & Brothers

Well, am i powerfull yet ? Namun tak ada gading yang tak retak. Untuk menetapkan strategi kedepan Bakrie Grup, saya juga harus mengetahui apa titik lemah saya agar saya bisa aware. Saatnya bercermin kembali.

Isu-isu miring Grup Bakrie. Isu-isu miring ini sebenarnya adalah pensuaraan dari permasalahan yang terjadi di Internal grup Bakrie. Dan permasalahan itu memang merupakan kelemahan yang harus segera di tanggulangi. Siapa yang menyuarakannya ? Mungkin para kompetitor bisnis dan politik untuk menciptakan stigma negatif di masyarakat.

WEAKNESS

  • Kasus lumpur lapindo.

Kalau berbicara kasus ini memang tiada akhirnya sejak tahun 2006. Ini merupakan suatu kecelakaan yang dilakukan PT Lapindo, yang merupakan anak perusahaan Grup Bakrie. Walaupun pengadilan mengatakan bahwa PT Lapindo tidak bersalah, tentunya hal ini menjadi sebuah pencitraan buruk bagi Grup Bakrie. Ditambah lagi ‘nyanyian’ kompetitor Grup Bakrie yang bernada menjatuhkan. Sebagai CEO, ada dua langkah yang akan saya lakukan.

Langkah jangka pendek: Melakukan ganti rugi kepada masyarakat, hal ini sudah dilakukan oleh Bakrie Grup dimana keluarga Bakrie telah mengucurkan dana 7 triliun untuk ganti rugi dan pembelian tanah warga. Menurut saya ini adalah langkah awal yang harus dilakukan untuk menolong masyarakat yang terkena dampak dan untuk pencitraan baik kepada masyarakat

Langkah jangka panjang: Penelitian lebih lanjut untuk menghentikan lumpur yang keluar. Memang Sudah dibentuk Badan Penanggulangan Lumpur Lapindo, namun sampai sekarang masih belum efektif karena ini memang butuh waktu, dana dan penelitian yang tepat.  Namun sekarang ini pemanfaatan lumpur lapindo sudah mulai dilakukan seperti dibuat menjadi batu bata, porselin, dan genting. Mungkin bisa dibangun pabrik pembuatan infrastruktur berbahan baku lumpur lapindo di dekat lokasi semburan lumpur sebagai usaha lebih lanjut. Dengan pemanfaatan ini, jelas mengubah bencana menjadi manfaat.

  • Keterbatasan teknologi.

Saat ini teknologi pengolahan minyak kelapa sawit dan minyak bumi di Indonesia belumlah semaju luar negeri. Indonesia mengekspor CPO untuk diolah kemudian mengimpor hasil olahannya. Hal ini juga berlaku untuk minyak bumi. Untuk menciptakan teknologi pengolahan minyak  sangatlah lama, namun saya yakin kita bisa.

Sebenarnya masih banyak isu-isu negatif yang sering meninmpa Grup Bakrie seperti isu penggelapan pajak, isu default, dan semacamnya. Untuk menangani isu ini sebagai CEO saya harus bisa bercermin terlebih dahulu. Apakah sebenarnya isu itu benar atau tidak ? Jika isu itu benar berarti ini merupakan masukan penting untuk memperbaiki internal Grup Bakrie . Saya akan menjadikan isu itu sebagai cambuk yang memacu saya untuk bekerja lebih keras. Jika isu itu salah berarti saya bisa membantah isu itu dengan tegas.

“Isu yang menempa Grup Bakrie akan saya jadikan masukan untuk memperbaiki perusahaan agar menjadi lebih baik”

Foto udara tanggul cincin yang mengelilingi pusat semburan lumpur panas Lapindo, Porong Sidoarjo,

Foto udara tanggul cincin yang mengelilingi pusat semburan lumpur panas Lapindo, Porong Sidoarjo

Setelah mengetahui kelemahan dan kekurangan, saatnya melihat peluang yang bisa saya gunakanuntuk membuat Grup Bakrie makin berkembang. Opportunities ini bagaikan jalan-jalan yang harus dipilih untuk mencapai tujuan akhir dengan sukses. Well, sudah saatnya berhenti bercermin dan melihat kedepan.

OPPORTUNITIES

  • Bumi resource : Memiliki cadangan batu bara sebesar 2,9 miliar metrik ton dan sumber daya batu bara sebesar 7,8 billion metrik ton (di luar cadangan). Ini merupakan peluang yang besar pengeksplorasian tambang baru untuk cadangan batubara nasional diiringi dengan penambahan permintaan batubara. Peluang untuk pengembangan sektor tambang lainnya seperti seng, timah, tembaga, emas, bijih besi dan coal bed methane (CBM) juga besar. Sebagai CEO, saya harus bisa memanfaatkan peluang SDA melimpah ini dengan optimal
  • Bakrie Sumatra Plantation : Memperbanyak kapasitas produksi pengolahan CPO dan Minyak Kernel menjadi diesel/biodisel dimana biodiesel/diesel memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Sekarang ini Indonesia telah mengimpor diesel, alangkah baiknya jika kita memproduksi sendiri kebutuhan negara kita. Begitu pula dengan karet dan oleokimia, sebagai CEO sayaakan menambah nilai jual dari hasil perkebunan tersebut sebelum di ekpor ke luar negeri.
  • Energi Mega Persada : Kebutuhan minyak bumi yang terus meningkat dan peningkatan kapasitas produksi yang memungkinkan. Eksplorasi cadangan baru minyak bumi Indonesia masih mungkin dilakukan. Sebagai CEO saya akan mengoptimalkan proses produksi sehingga diperoleh peningkatan kapasitas produksi. Indonesia memiliki cadangan gas alam yang cukup besar di blok natuna (2400 mscfd selama 30 tahun) yang belum di manfaatkan. Sebagai CEO saya akan menelaah kemungkinan penambangan gas alam di blok natuna. Dimana gas alam merupakan sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
  • Bakrie telecom : Jumlah pengguna telepon seluler yang terus meningkat. Dalam 4 tahun terakhir jumlah pengguna ponsel meningkat sebesar 30 %. Penggunaan perangkat mobile untuk internet terutama untuk jejaring sosial, selain untuk telepon dan SMS, tentunya merupakan peluang yang cukup besar untuk bakrie telecom. Sebagai CEO saya akanmemberikan paket-paket internet dari yang merakyat sampai ekslusif. Tentunya hal tersebut juga harus diimbangi dengan marketing yang meluas.
  • Bakrieland Develpoment : Peningkatan pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat akan menudukung permintaan akan infrastruktur seperti perumahan dan residence. Selain itu masih banyak kota-kota strategis yang belum terjangkau oleh jalan tol untuk kemudahan akses. Disini saya sebagai CEO akan memanfaatkan peluang ini untuk pengembangan apartemen-apartemen dan jalan tol strategis untuk infrastruktur.

Jadi, Bakrie grup, melalui perusahaan-perusahaannya, mempunyai peluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tinggi yaitu 6,1 % pada 2007 dan ditargetkan menjadi 7 % pada 2013.

“Grup Bakrie mempunyai peran strategis untuk berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi negara ini agar bisa bersaing dengan global”

Eksplorasi minyak PT Energi Mega Persada

Eksplorasi minyak PT Energi Mega Persada

Well, kekuatan, kelemahan dan peluang sudah terlihat dengan jelas. Sebagai CEO saya juga harus bisa melihat ancaman yang siap menerjang Grup Bakrie. Ancaman ini berasal dari luar dan bisa mengganggu jalannya strategi perusahaan. Apa sajakah ancaman untuk Bakrie Grup ?

THREAT

  1. Bakrie Sumatra Plantation : Perubahan iklim dan cuaca. Perkebunan kelapa sawit dan kret sangat bergantung kondisi iklim. Perubahan iklim karena pemanasan global mengancam produksi CPO, PK dan Oleofin. Sebagai CEO, solusi yang saya lakukan adalah membangun perkebunan yang sustainable dengan sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) dan RSPO (Roundtable of Sustainable Palm Oil)
  2. Bakrie telecom : Munculnya banyak saingan provider yang menjajakan pelayanan murah namun berkualitas. Saya sebagai CEO akan menganggap ini sebagai tantangan yang harus saya hadapi. Usaha keras dan inovasi adalah kunci untuk mengatasi ancaman ini.
  3. Energi Mega Persada : Menipisnya cadangan minyak bumi Indonesia jika di ekspor secara terus menerus. Menurut pemerintah menyatakan cadangan minyak Indonesia akan habis  dalam 10-12 tahun lagi. Sebagai perusahaan yang bergerak di produksi minyak bumi, tentunya ini merupakan lampu kuning yang harus diwaspadai. Sebagai CEO, saya akanmengembangkan energi-energi alternatif seperti bioetanol, biodiesel, dan gas alam. Energi alternatif akan menggantikan fungsi dari minyak bumi sebagai bahan bakar.
  4. Krisis ekonomi global. Terpuruknya ekonomi global yang dipicu krisis di Yunani dan menyebar ke negara Eropa lain, akan membawa dampak kepada investor asing yang ingin berinvestasi di Indonesia dan juga melemahkan nilai rupiah. Ekonomi dunia akan tidak stabil. Sebagai CEO Grup Bakrie saya akan memanfaatkan situasi ini dengan produksi yang berkesinambungansehingga ketika dunia berada dalam krisisis, ekonomi Indonesia tetap tumbuh.
  5. Persaingan Politik. Sebagai perusahaan besar yang memiliki kompetitor yang banyak tentunya setiap kesalahan kecil akan sangat riskan untuk di ekspos dan menyebabkan stigma negatif masyarakat. Ditambah lagi Aburizal Bakrie yang terjun ke dunia politik tentunya akan membuat Bakrie Group mempunyai banyak “musuh”. Sebagai CEO, saya harus bisa tegas menghadapi isu-isu yang dimainkan saingan bisnis dan saingan politik ini. Isu akan bisa ditepis oleh fakta yang berdasar.

Sebagai CEO Bakrie Grup, haruslah bisa melihat jauh kedepan agar perusahaan memiliki milestone yang jelas.

 

Kekuatan, kelemahan, Peluang dan Ancaman, merupakan modal analisis yang harus dipahami setiap karyawan Grup Bakrie. Menjadi pemimpin di perusahaan besar pastilah sangat berat, karena makin tinggi suatu gedung maka makin kencang anginnya. Namun tantangan tersebut adalah permasalahan yang harus dijawab seroang CEO untuk memajukan sebuah perusahaan.

Di usianya yang ke 70 tahun ini, perjuangan belumlah berakhir, masih banyak peluang yang belum dimanfaatkan dan masih banyak PR yang harus di selesaikan. Namun jika saya seorang CEO grup Bakrie, ini adalah hal yang harus dikejar demi menjadikan Grup Bakrie perusahaan investasi terkemuka yang merepresentasikan perekonomian Indonesia.

*

(Kuasi Reorganisasi : Reorganisasi, tanpa melalui reorganisasi nyata (true reorganisation atau corporate restructuring) yang dilakukan dengan menilai kembali akun-akun aktiva dan kewajiban pada nilai wajar dan mengeliminasi saldo laba negatif.)

Sumber:

Annual report PT Bakrie & Brothers tahun 2011
Annual report PT Bakrie Sumatera Plantations tahun 2010
Annual report PT Bumi Resources (Tbk) tahun 2010
http://sekedar-tahu.blogspot.com/2011/04/sejarah-berdirinya-bakrie-brothers.html
http://www.bakrie-brothers.com/aboutus/page/group_structure
http://www.bakrie-brothers.com/mediarelation/detail/2028/bnbr-cetak-laba-bersih-rp-132-miliar
http://indonesiacompanynews.wordpress.com/2012/02/27/bobby-gafur-umar-ceo-bakrie-brothers-tbk/
http://finance.detik.com/read/2011/03/31/064518/1605326/6/direvisi-bakrie-brothers-ternyata-rugi-rp-7-triliun-di-2010
www.ciputraentrepreneurship.com/amankan-bisnis/8587-selamatkan-perusahaan-dengan-kuasi-reorganisasi.html
www.bakrietelecom.com/investor-day-2011-pelanggan-bakrie-telecom-2010-capai-13-juta
http://bicaraenergi.com/2011/09/bp-statistical-review-2011-minyak-bumi/
http://www.bakrie-brothers.com/commitment/detail/1485/indonesia_csr_awards_2011_bakrie_raih_29_penghargaan
http://www.tribunnews.com/2012/06/07/keluarga-bakrie-komitmen-tuntaskan-lumpur-lapindo
http://bangazul.blogspot.com/2012/03/lumpur-lapindo-mengubah-bencana-menjadi.html

Seandainya Saya menjadi CEO Grup Bakrie